Menjelang Imlek, Harga Ikan Meroket


Harga ikan untuk pasar lokal meningkat hingga 300%, ekspor naik 40%

PROBOLINGGO - Kondisi cuaca buruk (gelombang besar) dan banyaknya permintaan ikan menjelang Tahun Baru Imlek 2563, membuat harga komoditas hasil laut melonjak. Tidak hanya di pasar lokal, ikan dengan tujuan ekspor ke Taiwan, Hong Kong dan Singapura juga naik.

“Hukum ekonomi berlaku, tangkapan ikan dari nelayan menurun karena gelombang besar, sementara kebutuhan meningkat menjelang Imlek. Jadinya harga ikan meroket,” ujar Agus Salim, nelayan sekaligus pedagang ikan di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Senin (16/1) pagi tadi.

Seperti biasa, setiap menjelang perayaan Tahun Baru China, harga ikan selalu melambung. “Jelang Imlek tahun ini, harga ikan semakin terdongkrak karena cuaca buruk di laut,” ujar Agus.

Pria yang biasa memasok ikan ke sejumlah hotel dan restoran di Bali itu mengatakan, kenaikan ikan mencapai tiga kali lipat (300%). Selain mahal ikan-ikan untuk kebutuhan restoran (ukuran 1-2 ekor/piring) itu sulit didapat.

Karena ikan sulit didapat, Agus mengaku, menghentikan kiriman ikannya ke Pulau Dewata sejak dua minggu lalu. “Sebenarnya banyak permintaan dari hotel dan restoran, tetapi ikannya langka,” ujarnya.

Disinggung jenis ikan apa saja yang harganya naik, Agus mengatakan, semua jenis ikan. Dicontohkan, ikan mangla (kuniran) yang akhir Desember 2011 lalu Rp 10.000 naik menjadi Rp 30.000/kilogram (Kg). Ikan tongkol dari Rp 7.000 menjadi Rp 20.000/Kg.

Mahalnya harga ikan juga terlihat di sejumlah pasar di Kota Probolinggo seperti Pasar Baru, Pasar Gotong Royong, dan Pasar Kronong. ”Saya biasanya beli ikan banyar setengah kilogram Rp 8 ribu, sekarang naik menjadi Rp 25 ribu. Ya lebih baik beli ikan lele yang harganya sekilo Rp 10 ribu per kilogram,” ujar Ny. Mila, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Hal senada diungkapkan Saiful, perajin beragam keripik dari bahan ikan di Jl. M.T. Haryono Gang VII/7B, Kota Probolinggo. ”Saat ikan laut mahal, ya saya beli ikan air tawar untuk bahan keripik,” ujarnya.

Saiful yang mengaku, biasa membeli ikan-ikan air tawar dari Balai Benih Ikan (BBI) milik Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Probolinggo di Desa Klenang Lor, Kecamatan Gending. Selain itu ia biasa membeli ikan lele dan gurame dari petani di Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo.

”Ikan air tawar tidak kalah gurih dan krispi dibandingkan ikan laut. Selain itu ikan air tawar jauh lebih murah,” ujar Saiful.

Ketika ikan laut melambung, ikan air tawar seperti lele, gurame, dan mujaher menjadi alternatif. Permasalahannya, stok ikan air tawar terbatas karena bergantung pada budidaya.


Ikan Ekspor

Tidak hanya di pasar lokal, harga ikan untuk tujuan ekspor juga naik menjelang Tahun Baru Imlek, 23 Januari mendatang. “Ikan yang jelek saja harganya naik, apalagi ikan kelas ekspor jelas naik,” ujar Abdul Ghani, eksportir ikan di Kota Probolinggo.

Pemilik UD “LL” itu mengatakan, setiap menjelang Imlek harga ikan laut biasanya naik. “Ikan dorang naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 170 ribu per kilogram untuk ukuran ikan 4 ons per ekor,” ujar Ghani, Senin tadi pagi.

Ikan jenis sama dengan ukuran 3 ons per ikan, naik dari Rp 90 ribu menjadi Rp 125 ribu/Kg dan ukuran 2,5 ons naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu. “Ikan dorang yang paling kecil, 2 ons per ekor juga naik dari Rp 55 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram,” ujar warga Jl. Simpang Banda, Kota Probolinggo itu.

Sementara itu ikan dorang putih atau dorang banci juga naik. Dorang putih ukuran 9 ons lebih naik dari Rp 90 ribu menjadi Rp 185 ribu/Kg. Ukuran 5 ons, naik dari Rp 90 ribu menjadi Rp 190 ribu. Demikian juga ukuran 4 ons naik dari Rp 70 ribu menjadi Rp 120 ribu/Kg.

”Yang menarik, ikan dorang banci ukuran 6-8 ons harga turun dari Rp 200 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram,” ujar Ghani. Penurunan serupa terjadi pada ikan ekspor jenis kerapu, dari Rp 40 ribu menjadi Rp 35 ribu/Kg.

Sementara kakap merah ikut terdongkrak naik, dari Rp 40 ribu menjadi Rp 47 ribu/Kg. “Ikan-ikan yang harganya naik ini biasanya setelah Imlek kembali turun,” ujarnya.

Dalam seminggu, Ghani mengaku bisa mengirim (mengekspor) ikan 2-3 kali melalui Bali dan Juanda. Dalam sekali kirim, warga Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo itu bisa mengirim sekitar 600-1.000 Kg ikan jenis dorang, kerapu, dan kakap merah. “Saat ikan langka seperti sekarang ini, bisa kirim 400 kilogram sudah bagus,” ujarnya. isa

Disinggung jenis ikan apa saja yang harganya naik, Agus mengatakan, semua jenis ikan. Dicontohkan, ikan mangla (kuniran) yang akhir Desember 2011 lalu Rp 10.000 naik menjadi Rp 30.000/kilogram (Kg). Ikan tongkol dari Rp 7.000 menjadi Rp 20.000/Kg.

Mahalnya harga ikan juga terlihat di sejumlah pasar di Kota Probolinggo seperti Pasar Baru, Pasar Gotong Royong, dan Pasar Kronong. ”Saya biasanya beli ikan banyar setengah kilogram Rp 8 ribu, sekarang naik menjadi Rp 25 ribu. Ya lebih baik beli ikan lele yang harganya sekilo Rp 10 ribu per kilogram,” ujar Ny. Mila, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

HARGA IKAN SAAT IMLEK


Pasar Lokal :

Jenis

Harga lama (Rp)

Harga Imlek (per kg)

Mangla

10.000

30.000

Tongkol

7.000

20.000

Banyar

8.000

25.000

Pasar Ekspor :

Jenis

Harga lama (Rp)

Harga Imlek (per kg)

Dorang

100.000

170.000

Dorang Putih

90.000

185.000

Kakap Merah

40.000

47.000


Sumber :
SurabayaPost

Baca Artikel Terkait

Comments

0 Responses to "Menjelang Imlek, Harga Ikan Meroket"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan. NO SPAM, No Links, No SARA, No P*RNO! Komentar berisi LINK & tidak sesuai ketentuan akan langsung dihapus.

Pengikut

Let's Talk

Daftar Isi

This Blog Has Acces For Time

Protected by Copyscape Unique Content Checker
 
duit