Ibukota Jakarta Darurat Banjir. Lagi ...



Bundaran HI ikut kebanjiran, Banjir Jakarta 2013
Masalah yang tidak terselesaikan jika musim penghujan tiba, selalu menyebabkan banjir hampir di seluruh Jakarta.

Akses transportasi terhambat karena banjir, listrik mati, layanan publik lumpuh. Kerugian Jakarta sangat besar karena banjir. Penulis juga berpikir, Jakarta tidak ada resapan air, hampir semua bangunan bertingkat, jalan raya, toko,dll. Maka jika kita melihat ada pohon besar dan tumbuhan hijau tumbuh di jakarta itu sangat jarang, dan kalau ada tidaklah luas.

Yang ada hanya taman beton, sirkulasi air hujan buruk, banyak yang mampet karena sampah dan buruknya penataan pembangunan drainase dari pemerintah Jakarta sendiri maupun dari kontraktor pembangun.

Jalan Jakarta Macet. Banjir Jakarta 2013

Bisa dibayangkan berapa banyak kerugian yang dialami masyarakat jika hujan terus turun dan membuat banjir ibukota.

  • Pertokoan banyak yang tutup dan meliburkan diri, susah cari makan euy
  • Kerusakan jalan raya
  • Macet dimana-mana
  • Kerugian material seperti rumah yang terendam, kendaraan bermotor rusak, elektronik rusak
  • Fasilitas public lumpuh, bayangkan saja kalau ada yang sakit gimana ?
  • Dampak penyakit meningkat, sampah dan kotoran mengalir dengan banjir
  • Distribusi barang yang tertunda
  • dll

Sampah Jakarta
Banyak hal yang kompleks yang ikut memicu terjadinya banjir Jakarta. Selain karena tata kota drainase air yang tidak dibenahi, diperparah dengan jumlah penduduk yang meningkat, pembangunan kota yang semrawut. Tahu khan jumlah penduduk Jakarta berapa, bayangkan saja kalau semuanya ikut kontribusi untuk sampah, pasti bisa membayangkan berapa banyak sampah yang ada di Jakarta, termasuk salah satunya yang dibuang ke TPA Bantar Gebang. Volume sampah di Jakarta sekitar 6.000-6.500 ton per hari. Banyakkkk bangeeet khan, itu belum termasuk yang dibuang sembarangan ke sungai atau di bawah jembatan seperti gambar di atas. Hal tersebut yang menyumbat aliran air dan mengendap di sungai yang juga membuat permukaan air sungai bertambah tinggi.

Tanggapan saya untuk daerah resapan air untuk Ibukota Jakarta yang sangat kurang, hal tersebut seharusnya juga menjadi tanggung jawab pemerintah juga.
Daerah konservasi, bisa dilihat dari nama daerah atau nama jalannya, nama-nama daerah itu menggambarkan asal muasal Jakarta dulunya. Makanya bila ada apartemen, mall ataupun perumahan di daerah yang dulunya rawa, harusnya pertanyaannya dikembalikan ke pemerintah, bagaimana izinnya bisa keluar, dan bisa disetujui.

Tahu sendiri khan, kalau penduduk asli Jakarta, orang Betawi mempunyai warisan tanah dari leluhurnya sangatlah luas dan kebanyakan di daerah konservasi ataupun tanah yang menjadi resapan air hujan atau air tanah. Tapi imbal baliknya pemerintah tetap mengganjar pemilik tanah tersebut dengan pajak juga, di lain hal si empunya pemilik tanah memiliki kebutuhan lain misalnya untuk menikah, sehingga sangat dimungkinkan menjual ke tangan orang lain. Misalnya pengusaha yang akan membangun apartemen bertingkat, mall ataupun perumahan. Salah satunya seperti itu, tata kelola penggunaan lahan masih tumpang tindih.

Tapi bagaimanapun juga, Jakarta harus bangkit dan secepatnya menyelesaikan PRnya yang tertunda.

Baca Artikel Terkait

Comments

0 Responses to "Ibukota Jakarta Darurat Banjir. Lagi ... "

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan. NO SPAM, No Links, No SARA, No P*RNO! Komentar berisi LINK & tidak sesuai ketentuan akan langsung dihapus.

Pengikut

Let's Talk

This Blog Has Acces For Time

Protected by Copyscape Unique Content Checker
 
duit