Kepikunan - Demensia

Pernah tidak kamu kelupaan sesuatu ? Dan kamu membutuhkan waktu lama untuk mengingatnya kembali atau malahan kamu lupaaa banget sampai kamu tidak bisa mengingatnya lagi

Mungkin itu adalah ciri-ciri dari "Pikun" atau yang secara medis disebut dengan Demensia. Dimana penurunan daya ingat akan sesuatu menjadi hal lumrah ketika menginjak usia di atas 60 tahun. Dengan bertambah usia, tubuh mengalami proses penuaan termasuk otak akan mengalami perubahaan fungsi intelektual, berupa sulit mengingat kembali, berkurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan dan bertindak lebih lamban. Tetapi sekarang ini lebih ngetrend pada usia muda, karena istilah Demensia adalah kepikunan yang sudah menjadi kebiasaan seseorang. Waspada jika ada anggota keluarga ataupun teman anda yang mudah lupa, mungkin itu gejala dari demensia.

Mudah lupa

Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori mulai menurun secara wajar.

Ciri-ciri mudah lupa (forgetfulness ) :

1. Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya.
2. Terdapat gangguan dalam mengingat kembali (recall)
3. Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan dalam memori ( retrieval )
4. Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat ( cue )
5. Lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya.

Tanda dan Gejala Demensia

1. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, "lupa" menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
2. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada
3. Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali
4. Ekspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul.
5. Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah

Namun ada berbagai penyakit gangguan metabolik, jantung, stroke dan penyakit degeneratif serta trauma pada kepala dapat menjadi penyebab dari demensia.

Jenis-jenis Demensia :
Hingga saat ini bekum ada pembagian yang tegas tentang jenis-jenis demensia. Untuk memudahkannya akan dibagi sebagai berikut

- Demensia yang diharapkan bisa reversible atau dapat diobati seperti kecanduan alkohol dan penggunaan obat-obatan, keracunan, gangguan karena vitamin B12, hidrosefalus, perdarahan sub dural pada kepala, hypotyroid (penurunan fungsi kelenjar tiroid), hypoglikemia (turunnya kadar gula).

- Demensia yang irreversible atau tidak dapat diobati seperti alzheimer (jenis demensia yang paling berat), penyakit creutzfeld jacob, demensia akibat gangguan aliran darah otak, demensia dengan parkinson, penderita HIV/AIDS.

Pencegahan Demensia
Latihan otak dengan teka-teki silang, menghindari makanan berkolesterol, olahraga sesuai dengan kemampuan, menjaga kondisi stress di lingkungan pekerjaan, senang membaca buku dan menulis diary, memperdalam kegiatan rohani dan ilmu agama.

Kalau saya punya trip unik buat kamu. Jika kamu kelupaan sesuatu, tuliskan dulu atau paling ndak buat planningnya di buku atau kertas. Seperti gambar di samping diperuntukkan bagi yang lupa, bisa kamu taruh di saku atau dompet kamu sebagai pengingat setiap kamu selesai melakukan suatu pekerjaan.

Pernah sih saya sekali kelupaan, bawa dompet ma STNK. Jadi waktu ada operasi Polisi, aku minggir dulu, trus langsung cabut balik kost-an buat ambil dompet, ketimbang nti ketilang tambah berabe.

Tapi saya paling jengkel sama temen saya, mesti dia bilang lupa kalau aku tanyain lagi dengan janjinya buat nraktir makan-makan atau bilang lupa kalau untuk bayar hutang nya wah ada-ada aja ....

Baca Artikel Terkait