Kecelakaan terjadi pada pukul 13.40 WIB selepas Kereta Api (KA) Penataran meluncur sekitar 7 kilometer dari Stasiun Kotabaru Malang ke arah Surabaya. Saat itu kereta melintas di belakang bangunan Pabrik Rokok Bentoel di Desa Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menurut sejumlah saksi mata, pada siang hari itu seekor kerbau berada di lokasi kejadian. KA Penataran tak bisa dihentikan sehingga ternak tersebut pun tertabrak hingga tewas.
Setelah tabrakan, KA anjlok, yang berlanjut dengan tergulingnya lokomotif dan satu gerbong yang berada di belakangnya. Ini akibat rel kereta berada di tanah yang posisinya lebih tinggi 2 meter daripada hamparan sawah di sekitarnya.
Masinis KA Penataran, Wibowo, berhasil keluar dari lokomotif dan selamat. Adapun
Jiwa Sudarsono, yang terjepit di dalam lokomotif dan baru bisa dievakuasi pukul 15.00, tak tertolong.
Kepala Stasiun KA Kotabaru Malang Setiyono mengatakan, dibutuhkan waktu 24 jam untuk mengangkat lokomotif dan gerbong yang terguling, meluruskan rel, serta menarik enam gerbong lainnya sehingga jalur KA itu bisa berfungsi sepenuhnya.
”Kereta yang dapat mengangkut lokomotif itu didatangkan dari Surabaya,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Humas PT KA Daerah Operasi VIII Surabaya Nur Amin mengatakan, dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan lebih mengintensifkan penjagaan di seluruh lintasan KA.
”Kami akan memperketat pengawasan di setiap lintasan kereta. Terbukti, hewan yang melintas saja bisa mengakibatkan kecelakaan,” katanya
Reference : kompas
Ah memang apapun bisa terjadi di Indonesia, termasuk peristiwa kecelakaan dengan sebab yang cukup unik. walaupun memilukan namun juga sekaligus menggelikan. kecelakaan memang sering terjadi di negeri ini, namun kalau penyebabnya karena menabrak hewan berkaki empat sangatlah jarang. namun dari sini kita dapat mengambil hikmahnya, agar para pengelola transportasi di Indonesia lebih sigap lagi. sebab penyebab kecelakaan bertambah lagi, bkn hanya karena human error semata.
Iklan Gratis