Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seseorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja.
Setiap bulan pada akhir hari penanggalan tanggal 30 atau awal bulan tanggal 1, biasanya kita menerima gaji dari tempat kita bekerja. Baik itu lewat transfer bank maupun secara tunai Horeee ... senang banget deh rasanya bisa dapat duit, bisa bayar huuutaaangg, cicilan sepeda motor dan belanja keperluan sehari-hari.
Tapi tahukah anda bahwa sebagian besar rakyat indonesia adalah pegawai alias karyawan alias buruh. Baik itu Pegawai Negeri, karyawan bank, buruh pabrik, salesman, polisi, dll. Selama orang tersebut menjadi bawahan dan tunduk di bawah suatu kontrak kerja dengan suatu instansi mereka tetaplah pegawai.
Maka tidak heran kalau kebanyakan orang pasti lagi bokek pada waktu tanggal tua atau masih belum gajian. Mungkin karena itu juga, proses pembukuan dibuka pada awal bulan dan akhir bulan. Pusat perbelanjaan, mall ataupun tempat hiburan hanya ramai saat liburan awal bulan dan akhir bulan. Karena pas itu orang-orang sudah gajian
Saya menulis ini karena sedikit sekali orang yang berinisiatif untuk membuka lapangan kerja baru dan sistem baru untuk beralih menjadi orang gajian. Ya paling tidak kita bisa melakukan kerja sampingan untuk membantu dapur tetap mengepul.
Wirausaha, membuka usaha sendiri dan berusaha menjadi bos atas pekerjaan kita tidak segampang seperti yang kita semua bayangkan.
Seperti contoh :
Membuka kaki lima untuk makanan tempe penyet atau soto tidaklah segampang yang kita lakukan saat memakan tempe penyetnya atau memakan semangkok soto. Perlu perencanaan, managemen, kerja keras dan keuletan. Dan buktinya banyak orang yang sukses dengan usaha tersebut di luar pulau jawa. Misalnya usaha pembuatan tempe tahu, jualan bakso, kerajinan tangan, dll.
Usaha-usaha kreatif yang potensial seharusnya juga didukung oleh pemerintah guna memajukan perekonomian pedesaaan dan perekonomian Indonesia umumnya. Misalnya dengan bantuan kredit modal bergulir, penyuluhan dan praktek kerja, dll.
Dengan begitu akan membuka lapangan kerja baru yang luas. Maka dari asumsi dari judul di atas bisa disanggah dan dijadikan cermin bagi bangsa-bangsa lain yang lebih maju dengan industri kecil home industry, memajukan SDM lokal dan perekonomian bangsanya.
Saya menulis ini karena sedikit sekali orang yang berinisiatif untuk membuka lapangan kerja baru dan sistem baru untuk beralih menjadi orang gajian. Ya paling tidak kita bisa melakukan kerja sampingan untuk membantu dapur tetap mengepul.
Wirausaha, membuka usaha sendiri dan berusaha menjadi bos atas pekerjaan kita tidak segampang seperti yang kita semua bayangkan.
Seperti contoh :
Membuka kaki lima untuk makanan tempe penyet atau soto tidaklah segampang yang kita lakukan saat memakan tempe penyetnya atau memakan semangkok soto. Perlu perencanaan, managemen, kerja keras dan keuletan. Dan buktinya banyak orang yang sukses dengan usaha tersebut di luar pulau jawa. Misalnya usaha pembuatan tempe tahu, jualan bakso, kerajinan tangan, dll.
Usaha-usaha kreatif yang potensial seharusnya juga didukung oleh pemerintah guna memajukan perekonomian pedesaaan dan perekonomian Indonesia umumnya. Misalnya dengan bantuan kredit modal bergulir, penyuluhan dan praktek kerja, dll.
Dengan begitu akan membuka lapangan kerja baru yang luas. Maka dari asumsi dari judul di atas bisa disanggah dan dijadikan cermin bagi bangsa-bangsa lain yang lebih maju dengan industri kecil home industry, memajukan SDM lokal dan perekonomian bangsanya.
Post a Comment