Biji Kopi Setelah Sangrai |
Macam-macam kopi, pada dasarnya terdiri
dari dua jenis yang paling populer,
yaitu biji kopi arabika dan robusta. Kopi arabika dipercaya sebagai
jenis kopi yang pertama kali ditemukan di Ethiopia dan menyebar di Mesir hingga
ke Arab. Oleh karenanya biji kopi ini dinamakan kopi arabika. Selanjutnya,
macam-macam kopi yang lain adalah biji kopi robusta, yang biasanya ditanam di
iklim, tropis seperti Kolombia dan Indonesia. Selain biji kopi yang berbeda
macam-macam kopi dalam penyajian juga menjadi topi yang menarik untuk
disampaikan. Salah satu alasannya adalah bahwa negara bahkan negara yang
berbeda memiliki cara yang berbeda pula dalam menyajikan minuman kopi.
*** Kopi Robusta ***
Kopi jenis Robusta ditemukan pada 1870-an, tumbuh liar di Kongo.
Sekitar 26 persen dari dunia perdagangan kopi Robusta terdiri dari biji kopi.
Saat ini Kopi jenis Robusta terutama dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia
Tenggara. Pohon robusta merupakan tanaman yang tumbuh pada ketinggian rendah
(permukaan laut sampai 600 meter), tahan pada
kelembaban dan lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan kopi Arabica.
Robustas matang dalam waktu sekitar setengah dari waktu yang dibutuhkan kopi
Arabica dan menghasilkan hampir dua kali lebih banyak buah kopi.
Tidak seperti biji kopi Arabika, biji kopi
Robusta tidak jatuh dari pohon ketika mereka menjadi matang, sehingga mereka
tidak perlu segera panen. Robustas juga digunakan untuk kopi secara komersial
dalam kaleng dan instant kopi. Karena lebih murah biaya produksinya, Robustas
kadang-kadang dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan citra aroma
kopi yang lebih kental serta menurunkan kadar kafeinnya.
***
Kopi Arabika ***
Kopi Arabica adalah jenis biji tertua dan
merupakan yang paling banyak dibudidayakan, akuntansi untuk 74 persen dari biji
yang ditanam di dunia. Kopi Arabika tumbuh pada ketinggian antara 600 dan 1.800
meter di atas permukaan laut dan memerlukan waktu enam sampai sembilan bulan
untuk menjadi biji yang matang.
Biji kopi Arabika berharga lebih tinggi di
pasar kopi karena kopi tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi dan padat karya. Biji Kopi Arabika jatuh ke
tanah segera setelah matang, sehingga harus dipanen segera untuk mencegah dari
rasa dan bau tanah. Kopi Arabika juga biasanya diproses dengan metode basah
yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan proses dengan metode kering.
Kopi Arabika dan Kopi Robusta merupakan 2
jenis kopi yang paling populer di dunia.Namun,pembahasan kita tidak sampai
disitu. Berikut kami berikan referensi
jenis-jenis kopi yang terdapat di Indonesia.
Berikut kami urutkan
jenis-jenis kopi berdasarkan tingkat kenikmatannya
1. Kopi Luwak
Kopi Luwak merupakan jenis kopi termahal dan
merupakan salah satu jenis kopi yang produksinya paling aneh. Kopi ini
merupakan hasil dari biji kopi yang dimakan binatang Luwak (tergambar di atas)
dan tidak tercerna biji kopinya. Sistem pencernaan Luwak menyerap
getah-getahdari biji kopi dan
memfermentasinya membuat kopi Luwak memiliki rasa yang eksotis, hampir seperti
sirup dan sangat lembut dengan aroma karamel dan kakao. Rasanya tidak
tertandingi. Asal-usul kopi ini menurut cerita rakyat sangatlah unik. Ketika
Jaman Penjajahan Belanda para petani dilarang mencicipi biji kopi dari
perkebunan yang mereka garap. Karena ingin mencoba minuman kopi tersebut mereka
kemudian suatu hari mengetahui bahwa hewan Luwak memakan buah kopi dan dari
pencernaanya membuang biji kopi secara utuh. Para petani mengambil biji kopi
tersebut dan merebusnya. Karena rasanya yang sangat eksotis kopi luwak kemudian
menyebar kemana-mana.
2. Kopi Java
Kopi Jawa atau Java merupakan salah satu
jenis kopi yang berpengaruh di dunia sampai-sampai Jawa merupakan slogan
bahasa Inggris untuk kopi. Produksi kopi di Jawa dimulai pada abad ke 17 oleh
pemerintah kolonial Belanda dan sejak saat itu Jawa menjadi salah satu produsen
kopi terbesar di dunia. Kopi Jawa merupakan jenis kopi Arabika yang unik karena
kondisi geografis Indonesia. Kopi ini
memiliki badan yang berat, manis, lembut dan supel, sedikit aroma hutan. Kopi Jawa
merupakan bagian dari campuran legendaris yang merupakan campuran
Java dan Kopi dan Yaman. Saat ini kebanyakan perkebunan kopi di Jawa dikuasai
PTPN yang meneruskan tradisi kopi Java yang sudah mendunia.
3. Kopi Toraja
Kopi Toraja merupakan kopi yang sebagian
besar berasal dari Tana Toraja di sekitar daerah Kalosi. Kopi ini sangat
terkenal. Kopi toraja adalah kopi yang
memiliki kandungan asam rendah dan memiliki badan yang berat. Kopi Sulawesi dan
kopi Sumatera memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan.
Rasa tersebut muncul karena terpengaruh pemrosesan setelah biji kopi dipetik.
Kopi Toraja saat ini sudah dipatenkan di Jepang dan AS oleh pengusaha lokal
sehingga penjualan kopi Toraja di kedua negara tersebut harus melalui kedua
perusahaan itu.
4. Kopi Sumatera
Kopi Sumatera terdiri dari bermacam-macam
jenis kopi yang berasal sebagian besar dari Mandailing, Lintong dan Gayo. Kopi
dari daerah ini biasanya lembut dan halus, agak asam dan beraroma kakao,
tembakau, dan tanah. Dari segi sejarah kopi Sumatera sangat terkenal terutama
kopi Mandailing. Kopi Mandailing berasal dari biji kopi arabika yan dibawa Haji
yang pulang dari Mekkah dan kemudian ditanam di Minangkabau, saat masa
penjajahan Belanda pemerintah Hindia Belanda melaksanakan tanam paksa kopi pada
1847. Upaya ini menyebabkan perkebunan kopi diperluas dari wilayah Minangkabau
mengalir ke utara, yaitu ke daerah Tapanuli. Kopi Lintong ditanam di
Lintongnihuta dan Sidikalang di barat daya Danau Toba. Kopi Gayo Aceh
diproduksi di sekitar Takengon di Aceh. Karena cara pemrosesannya yang unuik
Kopi gayo lebih lembut daripada kopi Lintong dan Mandailing.
5. Kopi Kintamani
Kopi Bali atau Kintamani merupakan kopi arabika
yang terasa lembut dan manis. Kopi ini diproduksi dalam sistem Subak Abian yang
mendorong pengolahan kopi secara organik dan kerja sama. Kopi ini sudah
mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis dari CIRAD (Centre de Cooperation en
Recherches Agronomiques pour le Developpement/Pusat Kerjasama dalam Penelitian
Pertanian untuk Pembangunan Internasional, Perancis) sebagai kopi unik yang
berasal dari Bali
6. Kopi Lanang
Kopi lanang bukan merupakan satu jenis biji
kopi khusus namun merupakan sebutan untuk biji kopi yang bulat dan tunggal tidak
terbelah seperti biji kopi pada umumnya. Sesuai dengan namanya (lanang
merupakan bahasa jawa untuk pria), kopi ini diyakini dapat menambah vitalitas
para jejaka. Kopi ini kebanyakan diproduksi di Jawa Timur . Bagi penikmati
kopi, sangat cocok mengkonsumsi kopi lanang ini karena kadar caffeinnya sangat
tinggi sehingga tidak mudah mengantuk disamping cita rasa kopinya begitu halus.
Kopi lanang ini sangat cocok dikonsumsi di daerah yang suhu udaranya cukup
dingin, seperti di wilayah Kecamatan Kalibaru dan Glenmore yang curah hujan per
tahunnya yang mencapai rata - rata 10 tahun sehingga di wilayah tersebut cukup
sejuk berkisar antara 22 derajat (minimal) celcius sampai 34 derajat celcius
(maksimal).
7. Kopi Wamena
Kopi Wamena atau kopi Papua pada umumnya
merupakan jenis Arabika. Perkebunan-perkebunan yang terkenal berada 15.000 kaki
dari pantai dengan suhu 20 - 25 derajat celsius. Kopi-kopi ini merupakan kopi
organik dengan kualitas terbaik. Karena tanah Papua yang masih sangat subur
kopi yang dihasilkan sangat baik. Aroma kopinya harum, halus dan memiliki after
taste yang sangat manis. Beberapa pegiat kopi menyamakan kopi ini dengan biji
kopi Jamaica Blue Mountain. Jamaica Blue Mountain Coffee adalah kopi Arabika
yang ditanam di daerah Blue Mountain di Jamaica dan merupakan kopi premium.
Diantara kopi Arabika lainnya, kopi ini mengandung kafein paling sedikit
.
Cappucino Kopi |
Namun pada umumnya, macam-macam kopi dalam
hal penyajiannya terdiri dari beberapa jenis. Beberapa macam-macam kopi dari
penyajiannya adalah sajian kopi klasik, kopi latte, cappuccino, espresso,
mocha, dan khusus Indonesia adalah kopi susu.
Sajian kopi klasik atau dalam istilah International dikenal dengan
istilah Americano atau black coffee, adalah campuran murni dari bubuk kopi dan
air panas. Kopi latte adalah penyajian kopi lain, yang mencampurkan bubuk kopi
dengan susu panas; di Indonesia, ini yang biasa dikenal dengan kopi susu, namun
latte memiliki kadar susu yang lebih tinggi. Cappuccino dan espresso memiliki
penyajian yang hampir sama; namun ada tambahan kadar susu dan bahan lain
seperti coklat bubuk. Mocha adalah macam-macam kopi dari penyajian yang
sebenarnya lebih dikenal oleh masyarakat Amerika dan sebagian besar Eropa.
Setelah membahas jenis-jenis kopi baik di
dunia maupun di Indonesia berikut kami berikan pula pembahasan tentang
macam-macam pengolahan kopi:
- Espresso, biasa di sebut normale di Italia dan adalah jenis kopi yang paling populer. Merupakan air kopi murni dengan warna hitam dan kental, dan menjadi dasar pembuatan banyak jenis kopi lain. Disajikan dalam sepertiga atau kurang dari setengah cangkir kecil. Biasa diminum dengan atau tanpa gula.
- Machiato, asal katanya berarti ternodai. Merupakan Espresso yang dicampurkan dengan sedikit susu atau busa panas. Disajikan dengan sepertiga atau kurang dari setengah cangkir kecil. Kalau cangkirnya lebih besar. Namanya jadi Cappuccino.
- Caffe Latte, bahasa italianya kopi susu. Merupakan espresso yang ditambahkan dengan atau tiga kali takaran susu dari teko besar yang biasanya disediakan di bar.
- Cappuccino, merupakan Espresso yang ditambahkan susu panas yang dibusakan. Muniman classic utnuk sarapan orang italia yang dipercaya lebih berat, komposisi yang terbaiknya terdiri dari sepertiga espresso, sepertiga susu panas dan sepertiga busa susu yang pekat. Disajikan dalam cangkir yang lebih besar dari susu cangkir espresso biasa. Biasanya diminum dengan gula.
- Marachino, konon kopi khas orang Maroko yang mempunyai banyak penggemar di Milan. Sebenarnya merupakan espresso ditambah busa susu panas dan taburan coklat diatasnya. Disajikan dalam cangkir kecil.
Post a Comment