Perjalanan ke Ratu Boko kita membeli tiket terusan di Prambanan di Shelter Ruang Tunggu Ratu Boko seharga Rp.15.000,- nanti akan datang angkutan yang membawa kita pulang pergi PP ke kompleks Candi Ratu Boko. Situs Ratu Boko menurut Wikipedia
Ratu Boko merupakan situs arkeologi berupa Keraton Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8, cikal bakal pendiri Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Situs ini terletak 2 km ke arah selatan Candi Prambanan, 18 km ke arah timur kota Yogyakarta dan terletak di atas bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seribu seluas 250.000m2 dengan ketinggian kurang lebih 195.97 meter.
Sumber prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran tahun 746-784M, kawasan situs Ratu Boko disebut sebagai Abhayagiri Wihara. Abhaya berarti tidak ada bahaya, giri berarti bukit, Wihara berarti asrama. Dengan demikian Abhayagiri Wihara berarti asrama para Bhiksu yang terletak di atas bukit penuh kedamaian.
Tahun 1790 Van Boeckholtz menemukan adanya reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Seratus tahun kemudian FDK Bosch mengadakan penelitian yang diberi judul Keraton Van Ratoe Boko maka situs kepurbakalaan yang ada di bukit Ratu Boko dikenal dengan nama Keraton Ratu Boko.
Nama Keraton berasal dari kata Ka-Da-Tu-An yang artinya tempat istana raja, ratu berarti raja, Boko berarti Bangau. Pengertian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, siapa yang disebut raja bangau itu, apakah nama seorang penguasa atau nama burung yang sering hinggap di kawasan perbukitan Ratu Boko.
Waktu masuk ke kompleks Candi Ratu Boko kita sudah disuguhi Air Minum Mineral dan tentunya tangga berundak menuju candi, hehehe ...
Jalannya cukup lumayan, pemandangannya ada terlihat dari sisi kita ada di atas dataran tinggi, jadi udaranya cukup sejuk walaupun saya datang siang hari.
 |
| Masuk Menuju Candi |
 |
| Gerbang Kompeks Situs Candi Ratu Boko |
 |
| Mejeng dulu :) |
 |
| Situs Kolam Pemandian Raja Dan Ratu |
Suasana di Ratu Boko memang agak lumayan mistis ya, saya agak merasa tidak biasa, mungkin juga karena kompleks candi yang luas dan pengunjungnya yang sedikit tidak seperti di Prambanan. Tetapi di Ratu Boko kita tidak menemukan relief candi yang menceritakan/ menggambarkan keadaan masyarakat atau cerita di jaman itu.
Di situs Candi Ratu Boko kita bisa melihat pemandangan yang luas, saya terpesona dengan situs kolam pemandian raja dan ratu yang bisa dilihat sumber airnya tetap ada konon walaupun musim kering. Dari atas kita bisa menyaksikan panorama pemandangan gunung Merapi yang mengagumkan dan hijaunya persawahan di sebelahnya.
Post a Comment