Lanjutan dari yang saya tulis di Premanisme ...
"Kejahatan Bisa Terjadi Dimana Saja, selama masih ada kesempatan dan ketidakwaspadaan"
Mall atau pusat perbelanjaan yang menjadi pasar bagi orang kota, transaksi jual beli dan tempat berkumpulnya banyak orang tiap akhir pekan atau waktu awal gajian, he 3
"Kejahatan Bisa Terjadi Dimana Saja, selama masih ada kesempatan dan ketidakwaspadaan"
Mall atau pusat perbelanjaan yang menjadi pasar bagi orang kota, transaksi jual beli dan tempat berkumpulnya banyak orang tiap akhir pekan atau waktu awal gajian, he 3
Tidak jaminan bebas tindak kriminal bagi suatu Mall walaupun dilengkapi dengan kamera CCTV, kamera pengaman, security sensor, staff pengaman security, dll.
Penjahat juga tambah canggih, masa kalah sama polisinya. Salah satu ceritanya, ini kejadian bener terjadi sama Ibu saya sendiri yang kehilangan Handphone dengan surat-surat berharga yang ditaruh dalam tas kecil. Sebenarnya Ibu saya berbelanja dengan adik saya di Malang Town Square (MATOS Mall), kalau saya sih orang Surabaya yang lihat Mall Malang yang cuma beberapa lantai aja, jadi kurang seneng ke Mall waktu ke Malang, tapi kalau lihat cewek-cewek, boleh juga, he3 ..
Sebenarnya hal tersebut karena kelengahan dari Ibu yang berjalan sendirian tidak dengan adik saya, jadi si copet dengan mudah mengambil barang tersebut.
Setelah saya interogasi di rumah, Ibu tidak merasakan kalau dia sudah kecopetan atau ditabrak seseorang waktu di mall trus kapan hilangnya juga ndak tahu.
Adik dengan Ibu saya sih langsung pulang tidak melapor pada pihak keamanan Mall, karena merasa percuma dan waktu yang sudah menjelang malam.
Alhasil, beberapa hari ada contact dari seseorang yang mengaku menemukan surat-surat seperti KTP, STNK, SIM dan surat penting lainnya. Dia menelepon dari nomor handphone, setelah ditanyakan alamatnya ada di daerah dampit yang arahnya lumayan jauh dari kota Malang. Saudara saya yang di Turen, Mas Ndudut lah yang berbaik hati menguruskan untuk mengambilnya, tapi dia juga agak takut dengan daerah yang kita berikan dari telepon orang tersebut karena saudara saya tahu daera tersebut rawan dengan preman. Usut punya usut, orang tersebut tanpa mau diberitahukan identitasnya tidak mau asal memberikan surat-surat yang hilang tersebut, malahan dia minta biaya ongkos sekitar 500rb untuk itu, saudara saya pun menawar lebih rendah lagi 300rb. Wah kalau orang baik pasti langsung diserahkan lho ya, kita pun pasti akan tanggap akan keteledoran kita dan pasti akan merespon niat baiknya, tapi koq malah dia yang nodong duluan
Kalau habis segitu banyak, ya sama saja dengan biaya mengurus surat baru, cape deh.
Akhirnya dengan penawaran yang ulet dan tidak pada waktu sehari saja hal tersebut selesai, karena saudara saya harus bolak-balik ke tempat dia untuk menanyakan kembali harga yang disepakati. Akhirnya setuju 250rb, surat-surat itu pun kembali.
Piuuuh .... lega dan kapok untuk tidak waspada waktu belanja di Mall, dasar copet !
Saran untuk Anda, jangan percaya dengan penampilan seseorang di Mall, bisa juga dia seorang pencopet tidak mengenal itu pria atau wanita. Mungkin copet di mall berpenampilan parlente dengan berjaz ... siapapun Anda bisa jadi target jika tidak waspada.
Penjahat juga tambah canggih, masa kalah sama polisinya. Salah satu ceritanya, ini kejadian bener terjadi sama Ibu saya sendiri yang kehilangan Handphone dengan surat-surat berharga yang ditaruh dalam tas kecil. Sebenarnya Ibu saya berbelanja dengan adik saya di Malang Town Square (MATOS Mall), kalau saya sih orang Surabaya yang lihat Mall Malang yang cuma beberapa lantai aja, jadi kurang seneng ke Mall waktu ke Malang, tapi kalau lihat cewek-cewek, boleh juga, he3 ..
Sebenarnya hal tersebut karena kelengahan dari Ibu yang berjalan sendirian tidak dengan adik saya, jadi si copet dengan mudah mengambil barang tersebut.
Setelah saya interogasi di rumah, Ibu tidak merasakan kalau dia sudah kecopetan atau ditabrak seseorang waktu di mall trus kapan hilangnya juga ndak tahu.
Adik dengan Ibu saya sih langsung pulang tidak melapor pada pihak keamanan Mall, karena merasa percuma dan waktu yang sudah menjelang malam.
Alhasil, beberapa hari ada contact dari seseorang yang mengaku menemukan surat-surat seperti KTP, STNK, SIM dan surat penting lainnya. Dia menelepon dari nomor handphone, setelah ditanyakan alamatnya ada di daerah dampit yang arahnya lumayan jauh dari kota Malang. Saudara saya yang di Turen, Mas Ndudut lah yang berbaik hati menguruskan untuk mengambilnya, tapi dia juga agak takut dengan daerah yang kita berikan dari telepon orang tersebut karena saudara saya tahu daera tersebut rawan dengan preman. Usut punya usut, orang tersebut tanpa mau diberitahukan identitasnya tidak mau asal memberikan surat-surat yang hilang tersebut, malahan dia minta biaya ongkos sekitar 500rb untuk itu, saudara saya pun menawar lebih rendah lagi 300rb. Wah kalau orang baik pasti langsung diserahkan lho ya, kita pun pasti akan tanggap akan keteledoran kita dan pasti akan merespon niat baiknya, tapi koq malah dia yang nodong duluan
Kalau habis segitu banyak, ya sama saja dengan biaya mengurus surat baru, cape deh.
Akhirnya dengan penawaran yang ulet dan tidak pada waktu sehari saja hal tersebut selesai, karena saudara saya harus bolak-balik ke tempat dia untuk menanyakan kembali harga yang disepakati. Akhirnya setuju 250rb, surat-surat itu pun kembali.
Piuuuh .... lega dan kapok untuk tidak waspada waktu belanja di Mall, dasar copet !
Saran untuk Anda, jangan percaya dengan penampilan seseorang di Mall, bisa juga dia seorang pencopet tidak mengenal itu pria atau wanita. Mungkin copet di mall berpenampilan parlente dengan berjaz ... siapapun Anda bisa jadi target jika tidak waspada.
Post a Comment