Rasanya persoalan kedua lembaga tinggi negara kok bertambah runyam ya. Polisi menuduh KPK, KPK membantah tuduhan, KPK dipolisikan Polisi, Polisi diKPKkan KPK. Mbulet aja.
Cicak dengan Buaya siapa yang menang ya, kok suasananya malah membawa emosi. Saling dukung-dukungan, tidak cepat diproses secara hukum. Keduanya sebagai aparatur penegak hukum harusnya malah cepat mengambil tindakan. Keenakan para koruptor tikus clurut itu !
Berikut Petikan yang saya dapat :
KAPOLRI said, "Penyidikan kasus pemerasan dan penyalahgunaan wewenang berdasar laporan Antasari Azhar, tidak hanya karena testimoni."
Ari Yusuf Amir (Pengacara Antasari Azhar) said, "Laporan dan testimoni Antasari itu tidak murni keinginan dia. Bahkan, laporan tersebut dibuat oleh penyidik Polri. Antasari hanya disuruh tanda tangan. Katanya, untuk persyaratan administrasi."
KAPOLRI said, "Ada pimpinan KPK (tanpa menyebut nama) yang menerima uang di Bellagio Residence (disebut antara 12 Agustus hingga 18 Agustus 2008)."
Bibid Samad Riyanto said, "Saat itu saya berada di Peru dalam acara antikorupsi. Surat jalan dari KPK, Kedutaan Perudi Jakarta, tiket pesawat, dan paspor, ada semuanya."
KAPOLRI said, "Cekal untuk Anggoro Widjojo tetap keluar karena salah seorang pimpinan KPK belum dapat duit (mengarah ke Chandra). Ada keganjilan dalam pencekalan dan pencabutan cekal untuk Anggoro dan Djoko Tjandra. Tiba-tiba dicekal, kemudian dicabut tanpa melalui proses penyidikan."
Chandra M Hamzah said, "Penyalahgunaan wewenang itu merupakan perdebatan hukum. Kami mengakui pencekalan dan pencabutan cekal Djoko Tjandra dan Anggoro Widjojo itu memang dilakukan oleh KPK. Terhadap tindakan itu, kami akan mempertanggungjawabkan."
KAPOLRI said, "Chandra M Hamzah menerima suap di parkir Pasar Festival berupa SGD 124.920 atau senilai Rp 1 Milliar."
Chandra M Hamzah said, "Seumur hidup tak pernah pegang uang Rp 1 Milliar. Saya tidak tahu siapa yang merekayasa acara tersebut."
Cerita terakhirnya 2 Pimpinan KPK dinonaktifkan, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah. Sekarang sedang dibentuk tim baru untuk memilih pengganti anggota KPK yang tersandung masalah di Kejaksaan.
Cicak dengan Buaya siapa yang menang ya, kok suasananya malah membawa emosi. Saling dukung-dukungan, tidak cepat diproses secara hukum. Keduanya sebagai aparatur penegak hukum harusnya malah cepat mengambil tindakan. Keenakan para koruptor tikus clurut itu !
Berikut Petikan yang saya dapat :
KAPOLRI said, "Penyidikan kasus pemerasan dan penyalahgunaan wewenang berdasar laporan Antasari Azhar, tidak hanya karena testimoni."
Ari Yusuf Amir (Pengacara Antasari Azhar) said, "Laporan dan testimoni Antasari itu tidak murni keinginan dia. Bahkan, laporan tersebut dibuat oleh penyidik Polri. Antasari hanya disuruh tanda tangan. Katanya, untuk persyaratan administrasi."
KAPOLRI said, "Ada pimpinan KPK (tanpa menyebut nama) yang menerima uang di Bellagio Residence (disebut antara 12 Agustus hingga 18 Agustus 2008)."
Bibid Samad Riyanto said, "Saat itu saya berada di Peru dalam acara antikorupsi. Surat jalan dari KPK, Kedutaan Perudi Jakarta, tiket pesawat, dan paspor, ada semuanya."
KAPOLRI said, "Cekal untuk Anggoro Widjojo tetap keluar karena salah seorang pimpinan KPK belum dapat duit (mengarah ke Chandra). Ada keganjilan dalam pencekalan dan pencabutan cekal untuk Anggoro dan Djoko Tjandra. Tiba-tiba dicekal, kemudian dicabut tanpa melalui proses penyidikan."
Chandra M Hamzah said, "Penyalahgunaan wewenang itu merupakan perdebatan hukum. Kami mengakui pencekalan dan pencabutan cekal Djoko Tjandra dan Anggoro Widjojo itu memang dilakukan oleh KPK. Terhadap tindakan itu, kami akan mempertanggungjawabkan."
KAPOLRI said, "Chandra M Hamzah menerima suap di parkir Pasar Festival berupa SGD 124.920 atau senilai Rp 1 Milliar."
Chandra M Hamzah said, "Seumur hidup tak pernah pegang uang Rp 1 Milliar. Saya tidak tahu siapa yang merekayasa acara tersebut."
Cerita terakhirnya 2 Pimpinan KPK dinonaktifkan, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah. Sekarang sedang dibentuk tim baru untuk memilih pengganti anggota KPK yang tersandung masalah di Kejaksaan.
Post a Comment