Tahun Baru Imlek adalah salah satu hari raya Tionghoa tradisional, yang dirayakan pada hari pertama dalam bulan pertama kalender Tionghoa. Biasanya pada malam itu semua anggota keluarga berkumpul dan diadakanlah perjamuan makan besar. Perjamuan pada malam tahun baru disebut Nian Ye Fan atau Tuan Yuan Fan. Tentunya di dalam perjamuan makan tersebut semua orang atau anggota keluarga berbagi cerita tentang kebahagiaan dan keberhasilan mereka. Malam tahun baru Imlek adalah malam istimewa bagi orang-orang Cina di seluruh dunia.
Asal muasal Imlek ( nama sebenarnya : SIN TJIA) merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh petani di Cina ( Tiongkok ) jaman dahulu. Imlek jatuh pada tanggal satu di bulan pertama awal kalender tionghoa, perayaan ini juga berkaitan dengan pesta petani untuk menyambut musim semi.
Di dalam masyarakat Cina dikenal adanya 3 agama yakni Khong Hu Cu, Tao, & Budha, dan gabungan ketiga agama tersebut dinamakan Tridharma. Oleh karenanya, tempat sembahyang pun berada di Kelenteng dan atau Vihara.
Acara saat IMLEK berlangsung, diantaranya : sembahyang IMLEK, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan CAP GO MEH.
Pernak-pernik Imlek:
- Angpau
Angpau atau hong bao berhiaskan tulisan berwarna emas. Angpau adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut imlek. Angpau berupa amplop yang digunakan untuk memasukkan sejumlah uang yang dibagikan oleh orang tua dan semua orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabatnya di hari Imlek. Uang angpau, diyakini bisa membawa keberuntungan dan dapat melindungi anak-anak-anak dari kekuatan jahat. Juga akan mendatangkan nasib baik.
- Pohon Mei Hua
Pohon Mei Hua juga dianggap sebagai lambang harapan, keuletan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Uniknya, ternyata pohon ini mampu berkembang di sepanjang musim, tak peduli musim dingin atau musim panas.
- Kue Keranjang
Saat Imlek ada kue khusus yang cuma tersedia setahun sekali. Kue itu biasanya berbahan ketan dan dicampur gula merah. Kue Keranjang atau Nian Gao berfungsi sebagai semacam sesaji dalam upacara sembahyang dan penghormatan pada leluhur saat merayakan Tahun Baru Imlek. Bahkan sebagian besar kalangan etnis Tionghoa menganggap tidak lengkap kalau sembahyang dan merayakan Imlek tanpa menghadirkan kue keranjang.
Kue keranjang dipergunakan sebagai sesaji saat upacara sembahyang leluhur sejak enam hari sebelum malam perayaan Tahun Baru Imlek dan puncaknya terjadi pada malam Tahun Baru Imlek. Kue keranjang yang dijadikan sebagai sesaji sembahyang biasanya dipertahankan hingga malam ke-15, atau Cap Go Meh. Setelah itu kue akan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga, atau bisa juga diolah dan dicampur dengan berbagai macam makanan.
Berdasarkan cerita turun temurun, konon awalnya kue ini dibuat sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Dapur agar dia membawa laporan yang menyenangkan pada Raja Khayangan. Bentuknya yang bulat memiliki sebuah makna simbolis yang luhur, yaitu sebagai sebuah perlambang agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
- Petasan
Petasan sangat akrab di saat Imlek. Petasan memang tradisi yang biasanya dinyalakan saat malam menyambut tahun baru. Sumbu petasan dinyalakan seiring detik-detik tahun baru. Petasan dianggap sebagai perlawanan terhadap kejahatan dan bisa mendatangkan keberuntungan. Petasan di China sudah dimainkan sejak masa Dinasti Tang, ratusan tahun SM.
- Barongsai
Tarian Singa atau di Indonesia dikenal dengan nama barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi.
GONG XI FA CAI
Asal muasal Imlek ( nama sebenarnya : SIN TJIA) merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh petani di Cina ( Tiongkok ) jaman dahulu. Imlek jatuh pada tanggal satu di bulan pertama awal kalender tionghoa, perayaan ini juga berkaitan dengan pesta petani untuk menyambut musim semi.
Di dalam masyarakat Cina dikenal adanya 3 agama yakni Khong Hu Cu, Tao, & Budha, dan gabungan ketiga agama tersebut dinamakan Tridharma. Oleh karenanya, tempat sembahyang pun berada di Kelenteng dan atau Vihara.
Acara saat IMLEK berlangsung, diantaranya : sembahyang IMLEK, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan CAP GO MEH.
Pernak-pernik Imlek:
- Angpau
Angpau
Angpau atau hong bao berhiaskan tulisan berwarna emas. Angpau adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut imlek. Angpau berupa amplop yang digunakan untuk memasukkan sejumlah uang yang dibagikan oleh orang tua dan semua orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabatnya di hari Imlek. Uang angpau, diyakini bisa membawa keberuntungan dan dapat melindungi anak-anak-anak dari kekuatan jahat. Juga akan mendatangkan nasib baik.
- Pohon Mei Hua
Mei Hua
Pohon Mei Hua juga dianggap sebagai lambang harapan, keuletan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Uniknya, ternyata pohon ini mampu berkembang di sepanjang musim, tak peduli musim dingin atau musim panas.
- Kue Keranjang
Kue Keranjang
Saat Imlek ada kue khusus yang cuma tersedia setahun sekali. Kue itu biasanya berbahan ketan dan dicampur gula merah. Kue Keranjang atau Nian Gao berfungsi sebagai semacam sesaji dalam upacara sembahyang dan penghormatan pada leluhur saat merayakan Tahun Baru Imlek. Bahkan sebagian besar kalangan etnis Tionghoa menganggap tidak lengkap kalau sembahyang dan merayakan Imlek tanpa menghadirkan kue keranjang.
Kue keranjang dipergunakan sebagai sesaji saat upacara sembahyang leluhur sejak enam hari sebelum malam perayaan Tahun Baru Imlek dan puncaknya terjadi pada malam Tahun Baru Imlek. Kue keranjang yang dijadikan sebagai sesaji sembahyang biasanya dipertahankan hingga malam ke-15, atau Cap Go Meh. Setelah itu kue akan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga, atau bisa juga diolah dan dicampur dengan berbagai macam makanan.
Berdasarkan cerita turun temurun, konon awalnya kue ini dibuat sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Dapur agar dia membawa laporan yang menyenangkan pada Raja Khayangan. Bentuknya yang bulat memiliki sebuah makna simbolis yang luhur, yaitu sebagai sebuah perlambang agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
- Petasan
Petasan sangat akrab di saat Imlek. Petasan memang tradisi yang biasanya dinyalakan saat malam menyambut tahun baru. Sumbu petasan dinyalakan seiring detik-detik tahun baru. Petasan dianggap sebagai perlawanan terhadap kejahatan dan bisa mendatangkan keberuntungan. Petasan di China sudah dimainkan sejak masa Dinasti Tang, ratusan tahun SM.
- Barongsai
Barongsai
Tarian Singa atau di Indonesia dikenal dengan nama barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi.
GONG XI FA CAI
Post a Comment